Senin, 28 Maret 2016

INVESTASI SEMENTARA

-          Investasi Sementara merupakan investasi jangka pendek dalam bentuk surat-surat berharga.
-          Surat berharga saham dan obligasi dimana kedua surat berharga itu akan dapat dijual untuk mendapatkan uang tunai bilamana perusahaan tersebut membutuhkannya.
-          Saham merupakan surat kepemilikan dengan imbalan berupa deviden.
-          Obligasi merupakan surat tanda utang dengan imbalan bunga.
-          Tujuan perusahaan mengadakan investasi sementara dalam surat-surat berharga adalah karena adanya uang kas yang menganggur.
-          Uang kas yang menganggur merupakan sejumlah dana yang tidak atau belum di manfaatkan tentunya manajer perusahaan harus mampu memanfaatkan dana yang menganggur untuk di investasikan ke berbagai investasi yang dianggap menguntungkan.
-          Investasi dalam sekuritas hutang/obligasi : Instrumen yang menunjukkan hubungan kreditor dengan suatu perusahaan investasi dalam sekuritas hutang menurut (Donald, Jerry dan Terry : 433) dikelompokkan menjadi 3 kategori :
1)      Dimiliki sampai jatuh tempo (held to maturity) : menurut maksud dan kemampuan perusahaan akan dimiliki sampai jatuh tempo.
Sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo hanya utang investor atau perusahaan dapat mengklasifikasikannya jika yang melaporkan mempunyai :
·         Nilai positif untuk memegang sekuritas
·         Kemampuan untuk memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo
Perusahaan : Biaya yang di amortisasi(penyusutan aktiva tetap tidak berwujud), bukan pada nilai wajarnya.
2)      Perdagangan (Tranding) : Sekuritas hutang yang dimiliki terutama untuk dijual dalam jangka waktu dekat untuk menghasilkan laba atau selisih jangka pendek.
Sekuritas perdagangan akan dijual dalam periode waktu yang singkat digunakan untuk menghasilkan laba dari selisih harga jangka pendek. Biasanya kurang dari 3 bulan, mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari/jam, dilaporkan pada nilai wajar.
3)      Tersedia untuk dijual (Available for sale) : Tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo/perdagangan.
Sekuritas yang tersedia untuk dijual :
·         Investasi sekuritas hutang yang siap dijual kapan saja dilaporkan pada nilai wajarnya (Fair Value)
·         Keuntungan dan kerugian berkaitan dengan perubahan dalam nilai wajar sekuritas hutang dicatat pada akun keuntungan / kerugian yang belum terealisasi (Unrealized holding gain/loss). Akun ini dilaporkan sehingga modal (Comprehensive Income) sebagai komponen dari ekuitas pemegang saham (Stockholder’s Equity).
·         Perubahan dalam nilai wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari penghasilan (laba) bersih sampai sekuritas tersebut dijual.
-          Sekuritas Ekuitas : Menunjukkan bagian kepemilikan seperti saham biasa, saham preferen atau modal saham lainnya, biasanya diklasifikasikan menurut presentase saham dengan hak suara investee yang dimiliki  investor .
·         Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wajar) – Investor mempunyai hak pasif
·         Kepemilikan antara 20% dan 50% (metode ekuitas) – Investor mempunyai pengaruh yang signifikan.
·         Kepemilikan lebih dari 50% (Laporan Konsolidasi) – Investor mempunyai hak mengendalikan. Laporan konsolidasi : Laporan gabungan antara anak dan induk perusahaan. Entitas induk perusahaan sama dengan entitas anak perusahaan.

Contoh Soal:
PT. ABC pada tahun 2010 memberikan data yang berhubungan dengan investasi dalam saham sebagai berikut:
10/02/2010 Dibeli 100 lembar saham PT. TEGAR nominal @Rp 10.000 kurs beli 110% dengan biaya provisi dan materai sebesar Rp 10.000  
25/05/2010 Dibeli 50 lembar saham PT. TEGAR nominal @Rp 10.000 kurs beli 120% dengan biaya provisi dan materai sebesar Rp 5.000
15/08/2010 Dijual 60 lembar saham PT. TEGAR nominal @Rp 10.000 kurs jual 120% dengan biaya provisi dan materai sebesar Rp 10.000
Diminta:
1)      Metode FIFO (MPKP)
2)      Metode LIFO (MTKP)
            3)   Metode Rata-rata

Penyelesaian:
·         Kurs Beli 110/100 X 1.000.000    = 1.100.000
Biaya provisi dan Materai             =      10.000 +

Harga Perolehan100 Lbr Saham   = 1.110.000



·         Kurs Beli 120/100 X 500.000       = 600.000
Biaya provisi dan Materai             =     5.000 +
Harga Perolehan 50 lbr Saham      = 605.000



Ø  Metode FIFO
Kurs Jual 120/100 X 600.000 = 720.000
Biaya provisi dan Materai       =    10.000 -
Harga penjualan 60 lbr saham = 710.000
Harga pokok metode FIFO
60/100 X 1.110.000                =  666.000 -
Laba penjualan surat berharga      44.000




Ø  Metode Lifo
Kurs Jual 120/100 X 600.000  =  720.000
Biaya provisi dan materai        =    10.000 -
Hasil penjualan 60 lbr saham   =  710.000
Harga pokok metode LIFO
50/50 X 605.000                       =  605.000
10/100 X 1.110.000                  =  111.000 +
                                                  = 716.000
                                                        = 710.000 -
Rugi penjualan surat berharga  =     6.000



Ø  Metode Rata-rata
Kurs jual 120/100 X 600.000  =     720.000
Biaya provisi dan materai       =       10.000 –
Hasil penjualan 100 lbr saham=     710.000
Harga pokok metode rata-rata
Pembelian I 100 lbr saham      = 1.110.000
Pembelian II 50 lbr saham      =    605.000 +
                                                = 1.715.000
Harga pokok 60 lbr saham
60/150 X 1.715.000                =    686.000 -
                        Laba penjualan surat berharga=      24.000

                         


Kamis, 24 Maret 2016

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


A.    Kewajiban Tidak Lancar
Adalah kewajiban atau hutang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari 1 tahun (12 bulan). Kewajiban tidak lancar disajikan dalam beberapa kelompok, seperti Utang Jangka Panjang, Kewajiban Sewa Jangka Panjang, Kewajiban Pajak Penghasilan Tangguhan, dan Kewajiban Tidak Lancar Lain.
·         Utang Jangka Panjang ( Long Term Debt).
Untuk wesel bayar jangka panjang, obligasi, utang hipotek, dan kewajiban sejenis
·         Kewajiban Sewa Guna Usaha (Long Term Lease Obligation)
Beberapa jenis sewa guna usaah atas properti, pabrik, dan peralatan pada hakikatnya merupakan pembelian yang didanai dengan utang.
·         Kewajiban Pajak Penghasilan Tangguhan (Deffered Income Tax Liability)
Hampir seluruh perusahaan besar memiliki kewajiban pajak penghasilan tangguhan dalam neracanya. Kewajiban ini dapat dipandang sebagai pajak penghasilan yang diharapkan akan dibayar pada tahun mendatang yang telah dilaporkan pada laporan laba rugi, namun berdasarkan UU pajak belum dapat dikenakan kena pajak.
·         Kewajiban Tidak Lancar Lain (Other NonCurrent Liabilities)
Kewajiban tidak lancar yang tidak cocok untuk diklasifikasikan pada kelompok diatas akan dimasukkan kedalam kelompok ini atau disajikan pada kelompok – kelompok khusus. Contoh kewajiban jangka panjang lain adalah Dana Pensiun

B.     Jenis Hutang Jangka Panjang
·         Hutang Hipotik (Mortgage Payable)
Hutang hipotik adalah pinjaman jangka panjang yang didapatkan oleh perusahaan dari bank atau lembaga lembaga lain dengan disertai jaminan aktiva tetap tak bergerak.

Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2010 PT. Bulan mendapat pinjaman hipotik dari Bank Jaya sebesar Rp 80.000.000 bunga 12% dibayar dibelakang tiap tanggal 1/3 dan 1/9 dengan jaminan rumah dan tanah sebesar Rp 10.000.000. Hipotik diangsur setiap tanggal 1/8 dan dimulai tanggal 1/8/2011 dengan besarnya tiap angsuran Rp 20.000.000

Diminta:
Semua jurnal yang diperlukan termasuk pencatatan, penyeseuaian, penutupan dan pembalik untuk tahun 2010 dan 2011 saja.
Jawab:
01/01/2010      Kas……………………….                 Rp 80.000.000
                                                Hutang hipotik………………                        Rp 80.000.000
01/03/2010      Beban bunga………………               Rp 1.600.000
                                                Kas…………………………..                        Rp 1.600.000
Perhitungan: 2/12 x 12/100 x Rp 80.000.000 = Rp 1.600.000
01/09/2010      Beban Bunga………………              Rp 4.800.000
                                                Kas……………………………                      Rp 4.800.000
Perhitungan: 6/12 x 12/100 x Rp 80.000.000 = Rp 4.800.000
31/12/2010      Jurnal Penyesuaian:
                                    Beban bunga………………               Rp 3.200.000
                                                Hutang bunga…………………                     Rp 3.200.000
31/12/2010      Jurnal Penutup:
                                    Laba/rugi…………………                 Rp 9.600.000
                                                Beban bunga…………………                       Rp 9.600.000
01/01/2011      Jurnal Pembalik:
                                    Hutang bunga…………….                Rp 3.200.000
                                                Beban bunga………………….                      Rp 3.200.000
01/03/2011      Beban bunga………………               Rp 4.800.000
                                                Kas……………………………                      Rp 4.800.000
01/08/2011      Angsuran hipotik terhutang..              Rp 20.000.000
                                                Kas……………………………                      Rp 20.000.000
01/09/2011      Beban bunga……………..                 Rp 4.600.000
                                                Kas……………………………                      Rp 4.600.000
Perhitungan: 1/3 – 1/8 = 5/12 x 12/100 x Rp 80.000.000 = Rp 4.000.000
                             1/8 – 1/9 = 1/12 x 12/100 x Rp 80.000.000 = Rp 600.000
31/12/2011      Jurnal Penyesuaian:
                                    Beban bunga………………..                         Rp 2.400.000
                                                Hutang bunga…………………                     Rp 2.400.000
Perhitungan: 4/12 x 12/100 x 60.000.000 = Rp 2.400.000
31/12/2011      Hutang hipotik………………            Rp 20.000.000
                                                Angsuran hipotik terhutang…                                    Rp 20.000.000
31/12/2011      Jurnal Penutup:
                                    Ikhtisar laba rugi……………             Rp 7.600.000
                                                Beban bunga…………………                       Rp 7.600.000

·         Hutang Obligasi (Bond Payable)
Perusahaan yang membutuhkan dana untuk modal kerja yang cukup besar, dimana dana sendiri sudah tidak dapat lagi mengeluarkan emisi saham baru, maka perusahaan tersebut dapat mencari dana dengan cara menerbitkan surat obligasi yang sering disebut hutang obligasi.

·         Jenis – Jenis Obligasi
1.   Registred Bond adalah obligasi yang hanya dapat dijual atau ditempatkan dengan endorsement pada kertas obligasinya sehingga perseroan terbatas yang boleh mengeluarkannya.
2.   Bearer Bonds atau Coupun Bonds adalah obligasi yang dapat dijual dengan tidak perlu mengadakan endorsement pada obligasinya, tetap cukup dengan hanya menyerahkan obligasinya saja
3.   Term Bond adalah obligasi yang dikeluarkan dengan tanggal pelunasan yang sama untuk seluruh obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
4.   Convertible Bond adalah obligasi yang dapat diturkan dengan surat – surat berharga lainnya, misalnya dapat ditukarkan dengan saham.
5.   Serial Bonds adalah obligasi yang dikeluarkan dengan tanggal pelunasan yang berbeda untuk satu obligasi dengan obligasi lainnya.
6.   Collable Bonds adalah obligasi yang dapat dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo.
7.   Secured Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya menuntut asset tertentu apabila perseroan terbatas yang menerbitkan obligasi tidak dapat melunasi obligasi tersebut pada tanggal jatuh temponya.
8.   Dibenture Bond adalah obligasi yang dikeluarkan dengan sifat yang sama dengan pinjaman biasa.

Harga penempatan obligasi dapat di hitung dengan dua cara yaitu :
a.    Mengikuti harga kurs yang disepakati antara penjual dan pembeli
b.   Dengan memperhtung bunga efektif yang akan di terima

a.       Mengikuti harga kurs yang di sepakati antara pembeli dan penjual
Dengan cara ini harga beli obligasi hanya ditentukan dengan kurs jual dan dikurangi biaya-biaya penjualan. Kurs beli tersebut dapat di atas nilai nominal (>100%) di bawah nilai nominal (<100%) atau kurs pari sama dengan nilai nominal (100%)
Contoh :
Pada tanggal 1 Maret 2010 PT.Jaya menempatkan atau menjual utang obligasinya pada PT.Indomart dengan sebanyak 2000 lembar, dengan kurs 110% dan  nilai nominal @100.000Biaya yang diperhitungkan adalah biaya provisi dan materai 1%. Tingkat bunga 12% hari kupon 1/6 – 1/12
Pada tanggal 1 April 2010 PT.Jaya menjual utang obligasinya pada PT.Semen Tiga Roda sebanyak 5000 lembar dengan nilai nominal @20.000 dan kurs 95% , provisi dan materai 1% tingkat bunga 10% hari kupon 1/8
Pada tanggal 1 Mei 2010 PT.Jaya menempatkan utang obligasi PT.Indofood sebanyak 1000 lembar nilai nominal @80.000 dengan kurs 100% (Pari) profisi dan materai 1% , tingkat bunga 13,5% hari kupon 30 April dan 30 Oktober.
Diminta :
Tentukan harga perolehan atau penempatan dari utang obligasi pada PT.Indomart , utang  obligasi pada PT.Semen Tiga Roda dan utang obligasu pada PT.Indofood
Jawab :
Harga jual obligasi pada PT.Indomart = 2000 x 100.000 x 110% = 220.000.000
Provisi dan materai 1% x 220.000.000                                              = 2.200.000
                        Harga perolehan atau harga beli                                 = 217.800.000
Harga beli obligasi PT.Semen Tiga Roda = 5000 x 20.000 x 95% = 95.000.000
Provisi dan materai 1% x 95.000.000                                    = 9.500.000
                        Harga perolehan atau harga beli                                 = 94.050.000

Harga beli obligasi PT.Indofood = 1000 x 80.000 x 100% = 80.000.000
Provisi dan materai 1% x 80.000.000                          = 800.000
                        Harga perolehan atau harga beli          = 79.200.000

Contoh :
Bila dalam contoh kasus di atas pada tanggal 1 januari 2010 PT.Indosat mendapatkan 1000 lembar utang obligasi yang harus di bayarkan pada PT.Matahri . nominal obligasi adalah @50.000 , bunga 12% pertahun yang dibayarkan dibelakang tiapp tanggak 2 januarui dan 2 juli. Oblgasi ini akan jatuh tempo 31 desember 2017 , PT.Matahri megharapkan akan menerima pendapatan bunga secara efektif sebesar 10%
Diminta :       
Tentukan berapakah harga beli obligasi ini
Jawab :
a.                   Taksiran nilai sekarang dari obligasi yang akan jatuh tempo 8 tahum yangbakan datang dapat di cari dengan rumus :
P = N x 1/(1+r)t
P = 50.000.000 x 1/ (1+0.05)16
P = 50.000.000 x 0.458111521
P = 22.905.576
b.                  Taksiran nilai bunga yang akan di bayar
Fa = 1-1/(1+r)t x r
Fa = 1-1/(1+0.05)16 x 0.05
Fa = 10,83776956
Faktor anuitas dengan tingkat bunga 10% dan periode 16kali
Bunga perperiode 6bulan adalah 6% x 50.000.000 = 3.000.000
Bunga efektif selama umur obligasi adalah = 3.000.000 x 10,83776956 = 32.513.309,68

Jadi harga beli obligasi ini agar menghasilkan tarif bunga fektif 10% adalah
Nilai sekarang dari obligasi jatuh tempo                     22.905.576
Taksiran nilai tunai bunga yang akan diterima            32.513.309   +
Harga beli obligasi                                                      55.418.885
Berarti obligas ini ditempatkan diatas nilai nominalnya yang akan menimbulkan agio obligasi sebesar nilai nominal 50.000.000 dikurangi harga beli 55.838.456 = 5.838.456