Analisis
Rasio
Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang paling banyak digunakan,
karena dapat membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan
keuangan perusahaan.
a.Rasio Lancar (Current Ratio) :
kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Rumus : Aktiva
Lancar
Kewajiban Lancar
Ø Rasio Lancar tahun
2008 à 11.037.287 = 1,44
7.642.207
( terdapat 1,44 aktiva lancar yang tersedia untuk
memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Ø Rasio Lancar tahun
2009 à 12.688.643 = 1,88
6.747.030
( terdapat 1,88 aktiva lancar yang tersedia untuk
memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Analisis à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala
Sampoerna tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008. Artinya bahwa perusahaan
mampu mengolah aktiva lancar tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2008. Tahun
2009 menandakan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya lebih besar dari pada tahun 2008. Kenaikan tersebut dipengaruhi
karena adanya kenaikan pada aktiva lancar sebesar 14,96 % dari 2008 ke 2009,
dan adanya penurunan pada kewajiban lancar sebesar 11,71 % dari tahun 2008 ke
2009. Pada rasio lancar kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancar
memanfaatkan persediaan,faktor ini juga mempengaruhi kenaikan rasio lancar
karena persediaan naik sebesar 24,56 %.
Daftar Rasio Lancar Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
|
CR
|
PT BAT Indonesia
Tbk.
|
2,08
|
PT Bentoel
International Investama Tbk.
|
2,48
|
PT Gudang Garam Tbk
|
2,22
|
Perbandingan Rasio Lancar PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dengan Rasio Lancar Rata-rata Industri tahun
2008 :
CR PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk
|
CR Rata-rata
|
1,44
|
2,66
|
Komentar à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. tahun 2008 lebih kecil jika dibandingkan dengan rasio lancar
rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk kurang bisa mengoptimalkan dalam pengelolaan aktiva lancar untuk
membayar kewajiban jangka pendeknya jika dibandingkan dengan perusahaan lain
yang bergerak di bidang yang sama.
b.Rasio Cepat (Quick Ratio) : Rasio
cepat mengukur kemampuan aktiva lancar membayar kewajiban lancar tanpa
memanfaatkan persediaan (minus persediaan).
Rumus : Aktiva
Lancar – Persediaan
Kewajiban Lancar
Ø Rasio Cepat tahun
2008 à 11.037.287 – 7.657.848 = 0,44
7.642.207
( terdapat 0,44 aktiva lancar tanpa persediaan yang
tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Ø Rasio Cepat tahun
2009 à 12.688.643 – 9.539.067 = 0,47
6.747.207
( terdapat 0,47 aktiva lancar tanpa persediaan yang
tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Analisis à Rasio cepat PT Hanjaya Mandala
Sampoerna tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008. Artinya perusahaan mampu
mempergunakan aktiva lancar untuk membayar kewajiban lancar tahun 2009 lebih
baik dari pada tahun 2008, walaupun kenaikan rasio tersebut tidak memanfaatkan
persediaan yang juga mengalami kenaikan. Pada rasio cepat hanya menggunakan
aktiva lancar, artinya perusahaan mampu memanfaatkan aktiva lancar dengan baik,
karena selain kenaikan pada persediaan yang tidak berpengaruh pada rasio cepat,
juga diikuti kenaikan pada piutang usaha-pihak ketiga bersih sebesar 283,70 %
dan pihak hubungan istimewa sebesar 197,66 %, piutang lainya-pihak hubungan
istimewa sebesar 18,95 %, kas dan setara kas sebesar 5,67 %, serta kenaikan
pada pajak dibayar dimuka sebesar 0,48 %. Selain itu juga didukung dengan
banyaknya penurunan pada kewajiban lancar, dengan penurunan terbesar pada
hutang lainya-pihak ketiga sebesar 55,05 %.
c.Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio) :
digunakan untuk mengukur utang jangka panjang dalam struktur modal suatu
perusahaan (kondisi utang jangka panjang suatu perusahaan).
Rumus : Total Utang
Total Aktiva
Ø Rasio Total Utang
tahun 2008 à 7.642.207 + 441.377 = 0,51
16.133.819
( perusahaan harus menyediakan 0,51 % dari modal
yang dimiliki untuk melunasi utang terhadap pemberi pinjaman )
Ø Rasio Total Utang
tahun 2009 à 6.747.030 + 503.492 = 0,40
17.716.447
( perusahaan harus menyediakan 0,40 % dari modal
yang dimiliki untuk melunasi utang terhadap pemberi pinjaman )
Analisis à Rasio total utang PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009 lebih kecil dari tahun 2008. Disini
perusahaan mampu lebih banyak menggunakan ekuitas untuk melunasi hutang dari
pada menggunakan kewajiban jangka panjang dan jangka pendek. Itu menunjukan
bahwa tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2008 karen adanya kenaikan pada ekuitas
sebesar 29.99 % dan penurunan pada kewajiban jangka pendek sebesar 11,71 %,
walaupun adanya kenaikan pada kewajiban jangka panjang sebesar 14,07 %.
Daftar Rasio Total Utang Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
|
DER
|
PT BAT Indonesia
Tbk.
|
1,11
|
PT Bentoel
International Investama Tbk.
|
1,58
|
PT Gudang Garam Tbk
|
0,56
|
Perbandingan Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dengan Rasio Total Utang Rata-rata Industri
tahun 2008 :
DER PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk
|
DER Rata-rata
|
0,51
|
1,08
|
Komentar à Rasio Total Utang PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. lebih kecil dari rasio total utang rata-rata perusahaan
di bidang sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
lebih baik dalam hal pendanaan perusahaan dari pada perusahaan lain yang
bergerak di bidang yang sama. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mampu
mengoptimalkan ekuitas serta memperkecil jumlah kewajiban yang harus dibayarkan
dari pada perusahaan lain yang sejenis.
d.Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) :
digunakan untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam mengelola
persediaan (juga dapat mengindikasikan likuiditas perusahaan).
Rumus : Harga Pokok
Penjualan
Persediaan
Ø Rasio Perputaran
Persediaan tahun 2008 à 24.695.196 = 3,22
7.657.848
( perusahaan melakukan perputaran persediaan
sebanyak 3,22 kali dalam setahun )
Ø Rasio Perputaran
Persediaan tahun 2009 à 27.737.465 = 2,90
9.539.067
( perusahaan melakukan perputaran persediaan
sebanyak 2,90 kali dalam setahun )
Analisis à Rasio perputaran persediaan PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tahun 2009 lebih kecil dari tahun 2008. Rasio
perputaran persediaan pada tahun 2009 cukup baik,tetapi masih lebih baik pada
tahun 2008. Dari tahun 2008 ke 2009 untuk persediaan dan beban pokok penjualan
sama-sama mengalami kenaikan yaitu 24,56 % pada kenaikan persediaan dan 12,32 %
pada beban pokok penjualan. Artinya bahwa untuk tahun 2008 perusahaan lebih
mampu mengoptimalkan jumlah perputaran persediaanya dibandingkan tahun 2009.
Daftar Rasio Perputaran Persediaan Industri Sejenis
:
Nama Perusahaan
|
ITO
|
PT BAT Indonesia
Tbk.
|
7,77
|
PT Bentoel
International Investama Tbk.
|
1,82
|
PT Gudang Garam Tbk
|
1,85
|
Perbandingan Rasio Perputaran Persediaan PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dengan Rasio Perputaran Persediaan
Rata-rata Industri tahun 2008 :
ITO PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk
|
ITO Rata-rata
|
3,22
|
3,81
|
Komentar à Rasio perputaran persediaan PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih kecil jika dibandingkan dengan rasio
perputaran ppersediaan rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan bahwa
PT Hanjaya Mandala Sampoerna masih kalah dalam mengelola persediaan yang ada,
perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dalam waktu satu
tahun masih lebih sedikit jika dibandingkan rasio perputaran persediaan
rata-rata perusahaan sejenis.
e.Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover) :
digunakan untuk mengukur aktivitas aktiva dan kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aktiva tersebut.
Rumus : Penjualan
Bersih
Rata-rata Total Aktiva
Ø Rasio Total Aktiva
tahun 2008 à 34.680.445 = 2,15
16.133.819
( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total
aktiva untuk memperoleh penghasilan / melakukan penjualan sebanyak 2,15 kali )
Ø Rasio Total Aktiva
tahun 2009 à 38.972.186 = 2,19
17.716.447
( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total
aktiva untuk memperoleh penghasilan / melakukan penjualan sebanyak 2,19 kali )
Analisis à Rasio Total Aktiva PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009 lebih besar dari pada tahun 2008. Artinya pada
tahun 2009, perusahaan lebih bisa mengoptimalkan pemanfaatan total aktiva untuk
memperoleh penghasilan/untuk penjualan lebih baik dari pada tahun 2008. Dapat
dilihat dengan adanya peningkatn pada penjualan bersih sebesar 12,37 %.
Daftar Rasio Total Aktiva Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
|
TATO
|
PT BAT Indonesia
Tbk.
|
2,69
|
PT Bentoel
International Investama Tbk.
|
1,33
|
PT Gudang Garam Tbk
|
1,26
|
Perbandingan Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dengan Rasio Total Aktiva Rata-rata Industri
tahun 2008 :
TATO PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk
|
TATO Rata-rata
|
2,15
|
1,76
|
Komentar à Rasio total aktiva PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. lebih besar jika dibandingkan dengan rasio total aktiva
rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. lebih baik dalam melakukan pemanfaatan total aktiva. PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. mampu lebih banyak melakukan penjualan dalam waktu satu
tahun dari pada perusahaan sejenis.
Sumber : http://ibnusyuhada89.blogspot.co.id/2012/04/analisa-laporan-keuangan-pt-sampoerna.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar