A. Kewajiban Tidak Lancar
Adalah kewajiban atau hutang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari 1 tahun (12 bulan). Kewajiban tidak lancar disajikan dalam beberapa kelompok, seperti Utang Jangka Panjang, Kewajiban Sewa Jangka Panjang, Kewajiban Pajak Penghasilan Tangguhan, dan Kewajiban Tidak Lancar Lain.
· Utang Jangka Panjang ( Long Term Debt).
Untuk wesel bayar jangka panjang, obligasi, utang hipotek, dan kewajiban sejenis
· Kewajiban Sewa Guna Usaha (Long Term Lease Obligation)
Beberapa jenis sewa guna usaah atas properti, pabrik, dan peralatan pada hakikatnya merupakan pembelian yang didanai dengan utang.
· Kewajiban Pajak Penghasilan Tangguhan (Deffered Income Tax Liability)
Hampir seluruh perusahaan besar memiliki kewajiban pajak penghasilan tangguhan dalam neracanya. Kewajiban ini dapat dipandang sebagai pajak penghasilan yang diharapkan akan dibayar pada tahun mendatang yang telah dilaporkan pada laporan laba rugi, namun berdasarkan UU pajak belum dapat dikenakan kena pajak.
· Kewajiban Tidak Lancar Lain (Other NonCurrent Liabilities)
Kewajiban tidak lancar yang tidak cocok untuk diklasifikasikan pada kelompok diatas akan dimasukkan kedalam kelompok ini atau disajikan pada kelompok – kelompok khusus. Contoh kewajiban jangka panjang lain adalah Dana Pensiun
B. Jenis Hutang Jangka Panjang
· Hutang Hipotik (Mortgage Payable)
Hutang hipotik adalah pinjaman jangka panjang yang didapatkan oleh perusahaan dari bank atau lembaga lembaga lain dengan disertai jaminan aktiva tetap tak bergerak.
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2010 PT. Bulan mendapat pinjaman hipotik dari Bank Jaya sebesar Rp 80.000.000 bunga 12% dibayar dibelakang tiap tanggal 1/3 dan 1/9 dengan jaminan rumah dan tanah sebesar Rp 10.000.000. Hipotik diangsur setiap tanggal 1/8 dan dimulai tanggal 1/8/2011 dengan besarnya tiap angsuran Rp 20.000.000
Diminta:
Semua jurnal yang diperlukan termasuk pencatatan, penyeseuaian, penutupan dan pembalik untuk tahun 2010 dan 2011 saja.
Jawab:
01/01/2010 Kas………………………. Rp 80.000.000
Hutang hipotik……………… Rp 80.000.000
01/03/2010 Beban bunga……………… Rp 1.600.000
Kas………………………….. Rp 1.600.000
Perhitungan: 2/12 x 12/100 x Rp 80.000.000 = Rp 1.600.000
01/09/2010 Beban Bunga……………… Rp 4.800.000
Kas…………………………… Rp 4.800.000
Perhitungan: 6/12 x 12/100 x Rp 80.000.000 = Rp 4.800.000
31/12/2010 Jurnal Penyesuaian:
Beban bunga……………… Rp 3.200.000
Hutang bunga………………… Rp 3.200.000
31/12/2010 Jurnal Penutup:
Laba/rugi………………… Rp 9.600.000
Beban bunga………………… Rp 9.600.000
01/01/2011 Jurnal Pembalik:
Hutang bunga……………. Rp 3.200.000
Beban bunga…………………. Rp 3.200.000
01/03/2011 Beban bunga……………… Rp 4.800.000
Kas…………………………… Rp 4.800.000
01/08/2011 Angsuran hipotik terhutang.. Rp 20.000.000
Kas…………………………… Rp 20.000.000
01/09/2011 Beban bunga…………….. Rp 4.600.000
Kas…………………………… Rp 4.600.000
Perhitungan: 1/3 – 1/8 = 5/12 x 12/100 x Rp 80.000.000 = Rp 4.000.000
1/8 – 1/9 = 1/12 x 12/100 x Rp 80.000.000 = Rp 600.000
31/12/2011 Jurnal Penyesuaian:
Beban bunga……………….. Rp 2.400.000
Hutang bunga………………… Rp 2.400.000
Perhitungan: 4/12 x 12/100 x 60.000.000 = Rp 2.400.000
31/12/2011 Hutang hipotik……………… Rp 20.000.000
Angsuran hipotik terhutang… Rp 20.000.000
31/12/2011 Jurnal Penutup:
Ikhtisar laba rugi…………… Rp 7.600.000
Beban bunga………………… Rp 7.600.000
· Hutang Obligasi (Bond Payable)
Perusahaan yang membutuhkan dana untuk modal kerja yang cukup besar, dimana dana sendiri sudah tidak dapat lagi mengeluarkan emisi saham baru, maka perusahaan tersebut dapat mencari dana dengan cara menerbitkan surat obligasi yang sering disebut hutang obligasi.
· Jenis – Jenis Obligasi
1. Registred Bond adalah obligasi yang hanya dapat dijual atau ditempatkan dengan endorsement pada kertas obligasinya sehingga perseroan terbatas yang boleh mengeluarkannya.
2. Bearer Bonds atau Coupun Bonds adalah obligasi yang dapat dijual dengan tidak perlu mengadakan endorsement pada obligasinya, tetap cukup dengan hanya menyerahkan obligasinya saja
3. Term Bond adalah obligasi yang dikeluarkan dengan tanggal pelunasan yang sama untuk seluruh obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
4. Convertible Bond adalah obligasi yang dapat diturkan dengan surat – surat berharga lainnya, misalnya dapat ditukarkan dengan saham.
5. Serial Bonds adalah obligasi yang dikeluarkan dengan tanggal pelunasan yang berbeda untuk satu obligasi dengan obligasi lainnya.
6. Collable Bonds adalah obligasi yang dapat dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo.
7. Secured Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya menuntut asset tertentu apabila perseroan terbatas yang menerbitkan obligasi tidak dapat melunasi obligasi tersebut pada tanggal jatuh temponya.
8. Dibenture Bond adalah obligasi yang dikeluarkan dengan sifat yang sama dengan pinjaman biasa.
Harga penempatan obligasi dapat di hitung dengan dua cara yaitu :
a. Mengikuti harga kurs yang disepakati antara penjual dan pembeli
b. Dengan memperhtung bunga efektif yang akan di terima
a. Mengikuti harga kurs yang di sepakati antara pembeli dan penjual
Dengan cara ini harga beli obligasi hanya ditentukan dengan kurs jual dan dikurangi biaya-biaya penjualan. Kurs beli tersebut dapat di atas nilai nominal (>100%) di bawah nilai nominal (<100%) atau kurs pari sama dengan nilai nominal (100%)
Contoh :
Pada tanggal 1 Maret 2010 PT.Jaya menempatkan atau menjual utang obligasinya pada PT.Indomart dengan sebanyak 2000 lembar, dengan kurs 110% dan nilai nominal @100.000, Biaya yang diperhitungkan adalah biaya provisi dan materai 1%. Tingkat bunga 12% hari kupon 1/6 – 1/12
Pada tanggal 1 April 2010 PT.Jaya menjual utang obligasinya pada PT.Semen Tiga Roda sebanyak 5000 lembar dengan nilai nominal @20.000 dan kurs 95% , provisi dan materai 1% tingkat bunga 10% hari kupon 1/8
Pada tanggal 1 Mei 2010 PT.Jaya menempatkan utang obligasi PT.Indofood sebanyak 1000 lembar nilai nominal @80.000 dengan kurs 100% (Pari) profisi dan materai 1% , tingkat bunga 13,5% hari kupon 30 April dan 30 Oktober.
Diminta :
Tentukan harga perolehan atau penempatan dari utang obligasi pada PT.Indomart , utang obligasi pada PT.Semen Tiga Roda dan utang obligasu pada PT.Indofood
Jawab :
Harga jual obligasi pada PT.Indomart = 2000 x 100.000 x 110% = 220.000.000
Provisi dan materai 1% x 220.000.000 = 2.200.000
Harga perolehan atau harga beli = 217.800.000
Harga beli obligasi PT.Semen Tiga Roda = 5000 x 20.000 x 95% = 95.000.000
Provisi dan materai 1% x 95.000.000 = 9.500.000
Harga perolehan atau harga beli = 94.050.000
Harga beli obligasi PT.Indofood = 1000 x 80.000 x 100% = 80.000.000
Provisi dan materai 1% x 80.000.000 = 800.000
Harga perolehan atau harga beli = 79.200.000
Contoh :
Bila dalam contoh kasus di atas pada tanggal 1 januari 2010 PT.Indosat mendapatkan 1000 lembar utang obligasi yang harus di bayarkan pada PT.Matahri . nominal obligasi adalah @50.000 , bunga 12% pertahun yang dibayarkan dibelakang tiapp tanggak 2 januarui dan 2 juli. Oblgasi ini akan jatuh tempo 31 desember 2017 , PT.Matahri megharapkan akan menerima pendapatan bunga secara efektif sebesar 10%
Diminta :
Tentukan berapakah harga beli obligasi ini
Jawab :
a. Taksiran nilai sekarang dari obligasi yang akan jatuh tempo 8 tahum yangbakan datang dapat di cari dengan rumus :
P = N x 1/(1+r)t
P = 50.000.000 x 1/ (1+0.05)16
P = 50.000.000 x 0.458111521
P = 22.905.576
b. Taksiran nilai bunga yang akan di bayar
Fa = 1-1/(1+r)t x r
Fa = 1-1/(1+0.05)16 x 0.05
Fa = 10,83776956
Faktor anuitas dengan tingkat bunga 10% dan periode 16kali
Bunga perperiode 6bulan adalah 6% x 50.000.000 = 3.000.000
Bunga efektif selama umur obligasi adalah = 3.000.000 x 10,83776956 = 32.513.309,68
Jadi harga beli obligasi ini agar menghasilkan tarif bunga fektif 10% adalah
Nilai sekarang dari obligasi jatuh tempo 22.905.576
Taksiran nilai tunai bunga yang akan diterima 32.513.309 +
Harga beli obligasi 55.418.885
Berarti obligas ini ditempatkan diatas nilai nominalnya yang akan menimbulkan agio obligasi sebesar nilai nominal 50.000.000 dikurangi harga beli 55.838.456 = 5.838.456
Tidak ada komentar:
Posting Komentar