-
Investasi
Sementara merupakan investasi jangka pendek dalam bentuk surat-surat berharga.
-
Surat berharga
saham dan obligasi dimana kedua surat berharga itu akan dapat dijual untuk
mendapatkan uang tunai bilamana perusahaan tersebut membutuhkannya.
-
Saham merupakan
surat kepemilikan dengan imbalan berupa deviden.
-
Obligasi
merupakan surat tanda utang dengan imbalan bunga.
-
Tujuan
perusahaan mengadakan investasi sementara dalam surat-surat berharga adalah
karena adanya uang kas yang menganggur.
-
Uang kas yang menganggur
merupakan sejumlah dana yang tidak atau belum di manfaatkan tentunya manajer
perusahaan harus mampu memanfaatkan dana yang menganggur untuk di investasikan
ke berbagai investasi yang dianggap menguntungkan.
-
Investasi dalam
sekuritas hutang/obligasi : Instrumen yang menunjukkan hubungan kreditor dengan
suatu perusahaan investasi dalam sekuritas hutang menurut (Donald, Jerry dan
Terry : 433) dikelompokkan menjadi 3 kategori :
1)
Dimiliki sampai
jatuh tempo (held to maturity) : menurut maksud dan kemampuan perusahaan akan
dimiliki sampai jatuh tempo.
Sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo hanya utang investor atau perusahaan dapat
mengklasifikasikannya jika yang melaporkan mempunyai :
·
Nilai positif
untuk memegang sekuritas
·
Kemampuan untuk
memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo
Perusahaan : Biaya yang
di amortisasi(penyusutan aktiva tetap tidak berwujud), bukan pada nilai
wajarnya.
2)
Perdagangan
(Tranding) : Sekuritas hutang yang dimiliki terutama untuk dijual dalam jangka
waktu dekat untuk menghasilkan laba atau selisih jangka pendek.
Sekuritas perdagangan
akan dijual dalam periode waktu yang singkat digunakan untuk menghasilkan laba
dari selisih harga jangka pendek. Biasanya kurang dari 3 bulan, mungkin lebih
sering diukur dalam hitungan hari/jam, dilaporkan pada nilai wajar.
3)
Tersedia untuk
dijual (Available for sale) : Tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas yang
dimiliki sampai jatuh tempo/perdagangan.
Sekuritas yang tersedia
untuk dijual :
·
Investasi
sekuritas hutang yang siap dijual kapan saja dilaporkan pada nilai wajarnya
(Fair Value)
·
Keuntungan dan
kerugian berkaitan dengan perubahan dalam nilai wajar sekuritas hutang dicatat
pada akun keuntungan / kerugian yang belum terealisasi (Unrealized holding
gain/loss). Akun ini dilaporkan sehingga modal (Comprehensive Income) sebagai
komponen dari ekuitas pemegang saham (Stockholder’s Equity).
·
Perubahan dalam
nilai wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari penghasilan (laba) bersih
sampai sekuritas tersebut dijual.
-
Sekuritas
Ekuitas : Menunjukkan bagian kepemilikan seperti saham biasa, saham preferen
atau modal saham lainnya, biasanya diklasifikasikan menurut presentase saham
dengan hak suara investee yang dimiliki
investor .
·
Kepemilikan
kurang dari 20% (metode nilai wajar) – Investor mempunyai hak pasif
·
Kepemilikan
antara 20% dan 50% (metode ekuitas) – Investor mempunyai pengaruh yang
signifikan.
·
Kepemilikan
lebih dari 50% (Laporan Konsolidasi) – Investor mempunyai hak mengendalikan.
Laporan konsolidasi : Laporan gabungan antara anak dan induk perusahaan.
Entitas induk perusahaan sama dengan entitas anak perusahaan.
Contoh Soal:
PT. ABC pada tahun 2010 memberikan data yang
berhubungan dengan investasi dalam saham sebagai berikut:
10/02/2010 Dibeli 100 lembar saham
PT. TEGAR nominal @Rp 10.000 kurs beli 110% dengan biaya provisi dan materai
sebesar Rp 10.000
25/05/2010 Dibeli 50 lembar saham
PT. TEGAR nominal @Rp 10.000 kurs beli 120% dengan biaya provisi dan materai
sebesar Rp 5.000
15/08/2010 Dijual 60 lembar saham
PT. TEGAR nominal @Rp 10.000 kurs jual 120% dengan biaya provisi dan materai
sebesar Rp 10.000
Diminta:
1)
Metode FIFO
(MPKP)
2)
Metode LIFO
(MTKP)
3) Metode Rata-rata
Penyelesaian:
·
Kurs Beli
110/100 X 1.000.000 = 1.100.000
Biaya provisi dan Materai = 10.000 +
Harga Perolehan100 Lbr Saham = 1.110.000
·
Kurs Beli
120/100 X 500.000 = 600.000
Biaya provisi dan Materai = 5.000 +
Harga Perolehan 50 lbr Saham = 605.000
Ø Metode FIFO
Kurs Jual 120/100 X 600.000 = 720.000
Biaya provisi dan Materai = 10.000 -
Harga penjualan 60 lbr saham = 710.000
Harga pokok metode FIFO
60/100 X 1.110.000 =
666.000 -
Laba penjualan surat berharga 44.000
Ø Metode Lifo
Kurs Jual 120/100 X 600.000 = 720.000
Biaya provisi dan materai = 10.000
-
Hasil penjualan 60 lbr saham =
710.000
Harga pokok metode LIFO
50/50 X 605.000 = 605.000
10/100 X 1.110.000 =
111.000 +
= 716.000
= 710.000 -
Rugi penjualan surat berharga =
6.000
Ø Metode Rata-rata
Kurs jual 120/100 X 600.000 = 720.000
Biaya provisi dan materai = 10.000 –
Hasil penjualan 100 lbr saham= 710.000
Harga pokok metode rata-rata
Pembelian I 100 lbr saham = 1.110.000
Pembelian II 50 lbr saham = 605.000 +
=
1.715.000
Harga pokok 60 lbr saham
60/150 X 1.715.000 =
686.000 -
Laba penjualan surat
berharga= 24.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar