Jumat, 16 Januari 2015

STOP PIKUN !



STOP PIKUN DI USIA MUDA !
Siapa yang tidak pernah lupa?
Semua orang pasti pernah lupa ?
Sebab lupa itu manusiawi.
Penyakit pikun banyak terjadi pada orang lanjut usia, namun juga bisa mengenai usia muda. Fakta terpenting  yang harus diketahui adalah seberapa pikun otak  kita di usia senja, sangat tergantung pada perilaku kita saat muda. Bahkan fakta menunjukkan bahwa kondisi saat janin dan bayi sangat berpengaruh terhadap otak kita diusia lanjt. Perlu ditekankan di sini, bahwa pikun  seringkali terjadi akibat akumulasi kebiasaan buruk yang berproses selama puluhan tahun.
Jadi, pola perilaku otak yang sehat – tahu mana yang baik dan mana yang buruk untuk otak – patut diketahui sejak kita muda. Melakukannya  saat sudah pikun di usia lanjut sangatlah terlambat, karena sampai saat ini tidak ada satu obatpun yang efektif untuk mengatasi kepikunan.
Penyebab utama kepikunan adalah Demensia Alzheimer
                Alzheimer akan membuat kita pikun dan menimbulkan gangguan perilaku pada akhirnya. Penyakit ini mengakibatkan terbentuknya jaringan abnormal di otak, seperti plak dan membuat serabut saraf tidak beraturan sehingga menyebabkan terganggunya penyampaian signal di otak. Jika sinyal listrik terganggu , fungsi otak akan menurun.
                Penyebab lain kepikunan adalah Demensia Vascular. Demensia Vaskular ini banyak ditemukan pada orang dengan factor risiko seperti hipertensi, diabetes mellitus stroke, dan penyakit jantung. Pada Demensia, kepikunan biasanya timbulnya lebih mendadak dibandingkan dengan Alzheimer dan dapat menyerang individu pada usia muda.
                10 Gejala Penyakit Demensia Alzheimer adalah :
1.       Gangguan memori yang berlangsung perlahan, misalnya sulit mengingat informasi baru dan mudah melupakan informasi yang baru saja didapat. Sering lupa janji, sering salah meletakkan barang yang dimiliki, kesulitan mengingat nama.
2.       Apraksia, Kesulitan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari, tidak mengetahui langkah-langkah untuk menyiapkan makanan, berpakaian, dll.
3.       Gangguan bahasa, Awalnya terlihat sulit mencari kata yang tepat untuk mengungkapkan isi pikirannya. Semakin parah penyakitnya, ucapan dan tulisan tangan menjadi makin sulit dimengerti.
4.       Disfungsi visio-spasial, Sering tersesat di jalan dekat rumahnya sendiri, lupa dimana berada, bagaimana harus ke tempat tersebut dan tidak tahu bagaimana kembali ke rumah.
5.       Disfungsi eksekutif (ketidakmampuan mengambil keputusan), sulit memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan melakukan penilaian.
6.       Bermasalah dengan pemikiran abstrak dan berhitung.
7.       Salah menempatkan sesuatu
8.       Perubahan mood atau tingkah laku. Penderita ini bisa marah, sedih, ketakutan secara tiba-tiba.
9.       Perubahan kepribadian, merupakan bentuk lanjut dari perubahan mood. Misalnya penuh curiga, cemas, ketakutan atau menjadi bergantung kepada anggota keluarga.
10.   Kehilangan inisiatif/apatis. Biasanya menjadi lebih pasif, cenderung tidur lebih lama dari biasanya dan tidak mau melakukan aktivitas yang biasa dilakukan.
Masih Muda Sering Lupa, Apakah Saya Demensia?
        Sering lupa pada usia muda dapat disebabkan oleh banyak hal. Beban otak yang berlebihan, pekerjaan satu belum selesai disusul dengan pekerjaan yang lain. Pekerjaan akhirnya menumpuk, dan sebagian diantaranya jadi terlupakan. Belum lagi jika ditambah dengan atasan yang suka marah-marah atau teman satu tim yang tidak kooperatif,semua itu akan membuat otak stress, dan akhirnya menurunkan kecerdasan.
        Saat situasi lingkungan tidak mendukung, fungsi otak akan menurun, dan akhirnya sering lupa. Bila lingkungan diubah, sehingga suasana kerja kembali menyenangkan, fungsi otak akan menjadi maksimal kembali.
Apa Saja Faktor Risiko Kepikunan?
1.       Usia
2.       Genetik
3.       Jenis kelamin
4.       Insomnia
5.       Sembarangan minum obat
6.       Cedera kepala
7.       Stress
8.       Depresi
Pencgahan Pikun
1.       Olah raga
2.       Aktif dalam kegiatan social
3.       Aktifitas spiritual
4.       Mengatur pola makan yang baik, dapat meningkatkan kualitas hidup kita.
(“Stop Pikun Di Usia Dini” Dr.dr. Yuda Turana, Sp.sK)

Tidak ada komentar: