STOP PIKUN DI USIA
MUDA !
Siapa yang tidak pernah lupa?
Semua orang pasti pernah lupa ?
Sebab lupa itu manusiawi.
Penyakit pikun
banyak terjadi pada orang lanjut usia, namun juga bisa mengenai usia muda.
Fakta terpenting yang harus diketahui
adalah seberapa pikun otak kita di usia
senja, sangat tergantung pada perilaku kita saat muda. Bahkan fakta menunjukkan
bahwa kondisi saat janin dan bayi sangat berpengaruh terhadap otak kita diusia
lanjt. Perlu ditekankan di sini, bahwa pikun
seringkali terjadi akibat akumulasi kebiasaan buruk yang berproses
selama puluhan tahun.
Jadi, pola
perilaku otak yang sehat – tahu mana yang baik dan mana yang buruk untuk otak –
patut diketahui sejak kita muda. Melakukannya
saat sudah pikun di usia lanjut sangatlah terlambat, karena sampai saat
ini tidak ada satu obatpun yang efektif untuk mengatasi kepikunan.
Penyebab utama kepikunan adalah Demensia
Alzheimer
Alzheimer akan membuat kita pikun dan
menimbulkan gangguan perilaku pada akhirnya. Penyakit ini mengakibatkan terbentuknya
jaringan abnormal di otak, seperti plak dan membuat serabut saraf tidak
beraturan sehingga menyebabkan terganggunya penyampaian signal di otak. Jika
sinyal listrik terganggu , fungsi otak akan menurun.
Penyebab
lain kepikunan adalah Demensia Vascular.
Demensia Vaskular ini banyak ditemukan pada orang dengan factor risiko
seperti hipertensi, diabetes mellitus stroke, dan penyakit jantung. Pada Demensia, kepikunan biasanya timbulnya
lebih mendadak dibandingkan dengan Alzheimer
dan dapat menyerang individu pada usia muda.
10
Gejala Penyakit Demensia Alzheimer adalah
:
1.
Gangguan memori yang berlangsung perlahan,
misalnya sulit mengingat informasi baru dan mudah melupakan informasi yang baru
saja didapat. Sering lupa janji, sering salah meletakkan barang yang dimiliki,
kesulitan mengingat nama.
2.
Apraksia, Kesulitan untuk menyelesaikan tugas
sehari-hari, tidak mengetahui langkah-langkah untuk menyiapkan makanan,
berpakaian, dll.
3.
Gangguan bahasa, Awalnya terlihat sulit mencari
kata yang tepat untuk mengungkapkan isi pikirannya. Semakin parah penyakitnya,
ucapan dan tulisan tangan menjadi makin sulit dimengerti.
4.
Disfungsi visio-spasial, Sering tersesat di
jalan dekat rumahnya sendiri, lupa dimana berada, bagaimana harus ke tempat
tersebut dan tidak tahu bagaimana kembali ke rumah.
5.
Disfungsi eksekutif (ketidakmampuan mengambil
keputusan), sulit memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan melakukan
penilaian.
6.
Bermasalah dengan pemikiran abstrak dan
berhitung.
7.
Salah menempatkan sesuatu
8.
Perubahan mood
atau tingkah laku. Penderita ini bisa marah, sedih, ketakutan secara
tiba-tiba.
9.
Perubahan kepribadian, merupakan bentuk lanjut
dari perubahan mood. Misalnya penuh
curiga, cemas, ketakutan atau menjadi bergantung kepada anggota keluarga.
10.
Kehilangan inisiatif/apatis. Biasanya menjadi
lebih pasif, cenderung tidur lebih lama dari biasanya dan tidak mau melakukan
aktivitas yang biasa dilakukan.
Masih Muda Sering Lupa, Apakah Saya Demensia?
Sering lupa pada usia muda dapat
disebabkan oleh banyak hal. Beban otak yang berlebihan, pekerjaan satu belum
selesai disusul dengan pekerjaan yang lain. Pekerjaan akhirnya menumpuk, dan
sebagian diantaranya jadi terlupakan. Belum lagi jika ditambah dengan atasan
yang suka marah-marah atau teman satu tim yang tidak kooperatif,semua itu akan
membuat otak stress, dan akhirnya menurunkan kecerdasan.
Saat situasi lingkungan tidak mendukung,
fungsi otak akan menurun, dan akhirnya sering lupa. Bila lingkungan diubah,
sehingga suasana kerja kembali menyenangkan, fungsi otak akan menjadi maksimal
kembali.
Apa Saja Faktor Risiko Kepikunan?
1.
Usia
2.
Genetik
3.
Jenis kelamin
4.
Insomnia
5.
Sembarangan minum obat
6.
Cedera kepala
7.
Stress
8.
Depresi
Pencgahan Pikun
1.
Olah raga
2.
Aktif dalam kegiatan social
3.
Aktifitas spiritual
4.
Mengatur pola makan yang baik, dapat meningkatkan
kualitas hidup kita.
(“Stop Pikun Di Usia Dini” Dr.dr. Yuda Turana, Sp.sK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar