WESEL DAN PROMES
● Promes adalah surat sanggup membayar kepada pihak yang terutang. Poin-poin yang terdapat di promes : 1) Tanggal dibuatnya promes. 2) Jangka waktu jatuh tempo. 3) Nilai/nominal promes. 4) Isi dari surat promes yang menyatakan sanggup membayar. 5) Pihak pembuat promes. 6) Tanda tangan pihak debitur dan kreditur.
Contoh promes :
1) Wesel berbunga merupakan wesel yang dikenakan bunga apabila melebihi dari batas tanggal jatuh tempo.
2) Wesel tidak berbunga merupakan wesel yang tidak dikenakan bunga walaupun melebihi dari batas tanggal jatuh tempo.
Contoh Wesel :
Contoh soal pencatatan wesel :
○ 12/02/2010 PT A menjual separtai barang kepada PT B sebesar Rp 2.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30
=> PT A
12/02/2010 Account Receivable Rp 2.000.000
Sale Rp 2.000.000
PT B
12/02/2010 Purchase Rp 2.000.000
Account Payable Rp 2.000.000
○ 11/03/2010 PT B memberikan promes per 1 bulan kepada PT A karena PT B belum punya uang.
=> PT A
11/03/2010 Notes Receivable Rp 2.000.000
Acc. Receivable Rp 2.000.000
PT B
11/03/2010 Acc. Payable Rp 2.000.000
Notes Payable Rp 2.000.000
○ 22/03/2010 PT A menjual separtai barang kepada PT B sebesar Rp 3.000.000 dengan menarik wesel per 60 hari berbunga 6% setahun.
=> PT A
22/03/2010 Notes Receivable Rp 3.000.000
Sale Rp 3.000.000
PT B
22/03/2010 Purchase Rp 3.000.000
Notes Payable Rp 3.000.000
○ 11/04/2010 PT A melunasi pelunasan wesel dari PT B sebesar Rp 2.000.000.
=> PT A
11/04/2010 Cash Rp 2.000.000
Notes Receivable Rp 2.000.000
PT B
11/04/2010 Notes Payable Rp 2.000.000
Cash Rp 2.000.000
○ 21/05/2010 PT A menerima pelunasan dari PT B atas wesel berbunga tertanggal 23/03 yang lalu.
Bunga = 60/360 × 6% × Rp 3.000.000 = Rp 30.000
=> PT A
21/05/2010 Cash Rp 3.030.000
Notes Receivable Rp 3.000.000
Interest Avenue Rp 30.000
PT B
21/05/2010 Notes Payable Rp 3.000.000
Interest Expense Rp 30.000
Cash Rp 3.030.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar